Jathilan adalah sebuah tarian
drama yang menceritakan tentang pertempuran dua kelompok prajurit
berkuda dan bersenjatakan pedang. Tarian ini biasanya mengangkat
cerita-cerita babad tanah Jawa seperti, cerita Panji , Ario Penangsang dan cerita lain era kerajaan Majapahit. Dalam penampilanya sang penari menggunakan sebuah kuda tiruan yang biasanya terbuat dari anyaman bambu dan disebut Kuda Kepang.
Bak seorang kesatria yang gagah berani, para penari beraksi sambil
menunggangi kuda tiruan tersebut dengan diiringi gamelan jawa.
Untuk lebih menghidupkan suasana ditampilkan juga beberapa tokoh lain yang diperankan oleh penari-penari bertopeng (bukan pahlawan bertopeng ). Tokoh-tokoh bertopeng ini merupakan gambaran tokoh pengganggu seperti Buto, Rasekso (raksasa), Genderuwo, Barongan, dan tokoh penghibur/ pamomong yaitu Penthul dan Tembem.
Untuk lebih menghidupkan suasana ditampilkan juga beberapa tokoh lain yang diperankan oleh penari-penari bertopeng (bukan pahlawan bertopeng ). Tokoh-tokoh bertopeng ini merupakan gambaran tokoh pengganggu seperti Buto, Rasekso (raksasa), Genderuwo, Barongan, dan tokoh penghibur/ pamomong yaitu Penthul dan Tembem.
Pada versi aslinya, pertunjukan dimulai
dengan alunan gamelan yang mainkan para penabuh (wiyogo). Kemudian
keluarlah para prajurit yang dipimpin senopati nya
masing-masing. Adegan selanjuntnya adalah tarian yang menggambarkan
persiapan yang dilakukan sebelum perang kemudian dilanjutkan dengan
adegan peperangan. Saat peperangan akan dimulai, keluarlah Buto,
Rasekso, dan Barongan yang dimaksudkan sebagai gambaran makhluk
pengganggu.
Setelah beberapa saat satu per satu penari akan mengalami apa yang disebut trance atau kesurupan (kondisi tidak sadarkan diri tetapi tetap menari). Disinilah pertunjukan mulai seru karna para penari yang kesurupan tersebut biasanya akan melakukan gerakan-gerakan akrobatik seperti, mengunyah beling, mengupas kelapa dengan gigi, bahkan tak jarang penari yang kesurupan ini meminta sesuatu yang aneh-aneh seperti kemenyan, kembang, daun-daun tertentu, meminta bertemu dengan orang tertentu, meminta air dari sumber tertentu dan sebagainya. Kalo permintaan mereka tidak dituruti, biasanya mereka akan berlari keluar arena untuk mencari sendiri apa yang diinginkanya.
Saat para penari mulai kesurupan, munculah tokoh penthul dan tembem. Penthul dan tembem ini fungsinya sebagai pamomong para penari yang mulai kesurupan tersebut.
Setelah beberapa saat satu per satu penari akan mengalami apa yang disebut trance atau kesurupan (kondisi tidak sadarkan diri tetapi tetap menari). Disinilah pertunjukan mulai seru karna para penari yang kesurupan tersebut biasanya akan melakukan gerakan-gerakan akrobatik seperti, mengunyah beling, mengupas kelapa dengan gigi, bahkan tak jarang penari yang kesurupan ini meminta sesuatu yang aneh-aneh seperti kemenyan, kembang, daun-daun tertentu, meminta bertemu dengan orang tertentu, meminta air dari sumber tertentu dan sebagainya. Kalo permintaan mereka tidak dituruti, biasanya mereka akan berlari keluar arena untuk mencari sendiri apa yang diinginkanya.
Saat para penari mulai kesurupan, munculah tokoh penthul dan tembem. Penthul dan tembem ini fungsinya sebagai pamomong para penari yang mulai kesurupan tersebut.
Menurut beberapa kalangan, kesenian jathilan ini mulai tumbuh subur pada masa perjuangan Pangeran Diponegoro (1825 – 1830). Konon kesenian jathilan ini digunakan para pengikut Diponegoro untuk menjalankan misi intelijen
yang ketika itu sedang berperang melawan Belanda (VOC). Adalah penthul
dan tembem, tokoh yang menjadi kunci dalam menjalankan misi intelijen
ini. Gerak geriknya yang lucu dan bebas bergerak kesana kemari membuat
kedua tokoh ini leluasa untuk mengamati lingkungan atau berhubungan
dengan sesama pengikut Pangeran Diponegoro. Untuk memuluskan aksinya
mereka biasanya menggunakan sandi-sandi tertentu.
Seiring berjalanya waktu, kini seni tari
Jathilan di variasikan dalam berbagai versi baik segi musikalnya maupun
segi tarianya. Ada yang mengkolaborasikan dengan gerakan tari modern dan
ada juga yang mengemas musiknya dengan musik-musik masa kini seperti
dangdut, campursari dan sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar